Rabu, 04 Januari 2017

Makalah Akuntansi Biaya Standar



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i

DAFTAR ISI ii
KATA PENGANTAR iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1  Latar Belakang 1
1.2  Rumusan Masalah 1
1.3  Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1  Pengertian, Manfaat, dan Kelemahan Sistem Biaya Standar 3
2.2  Penyusunan BBB, BTK dan BOP Standar 6
2.3  Perhitungan Selisih BBB, BTK dan BOP 10
2.4  Jurnal Pencatatan BBB, BTK dan BOP 11
2.5  Perlakuan Selisih dan Penyajian Selisih di Dalam Laporan Keuangan Perusahaan 13
BAB III PENUTUP 16
3.1  Kesimpulan 16
3.2  Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17




KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul  SISTEM BIAYA STANDAR Makalah ini disusun dalam rangka memperdalam pemahaman tentang Sistem Biaya Standar sekaligus dalam rangka memenuhi penilaian mata kuliah Akuntansi Biaya di (STIE) PGRI Dewantara Jombang, Terima kasih kami sampaikan kepada ibu Dra. Yuniep Mujiati Suaidah, M.Si. dan ibu Omi Pramiana, SE, M.Aks.  selaku dosen mata Kuliah Akuntansi Biaya yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas ini sehingga kami menjadi mengerti dan memahami mengenai Sistem Biaya Standar.
Semoga makalah dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya Mahasiswa/i STIE PGRI Dewantara Jombang.

Jombang, 18 Desember 2016

Penulis.






BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Sudah sejak lama masyarakat dunia memandang sektor ekonomi sebagai sektor yang  sangat menjanjikan dan menentukan kemajuan suatu bangsa. Bahkan munculnya istilah “Era Globalisasi” dan “Pasar Bebas” tak lepas dari sebuah harapan terbukanya pintu usaha di seluruh penjuru dunia.
Kondisi ini membawa pengaruh terhadap para pelaku ekonomi. Masing-masing tampak mempersiapkan diri dan meningkatkan kualitas dan profesionalitas perusahaannya agar mampu menghadapi persaingan yang begitu ketat. Manajemen sebagai ujung tombak perusahaan dituntut untuk selalu dapat menemukan langkah-langkah yang akurat, tepat dan prosfektif dalam berbagai kondisi sehingga mendatangkan keuntungan semaksimal mungkin bagi perusahaan yang dikelola.
Faktor terpenting dalam menjalankan kegiatan produksi pada perusahaan mebel adalah bahan baku, tenaga kerja serta biaya overhead pabrik karena pada umumnya komponen tersebut cukup besar. Bahan baku merupakan sumber daya utama yang memegang peranan paling penting dalam perusahaan manufaktur atau Pabrik. Maju mundurnya suatu perusahaan sangat tergantung pada kualitas bahan baku untuk produksi yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian pihak manajemen harus mampu merencanakan dan mengendalikan biaya dengan baik sesuai dengan kondisi perusahaan saat itu. Tenaga kerja sangat menunjang bagi kualitas produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri. Selain itu, biaya overhead pabrik yang dikeluarkan untuk menunjang proses produksi tersebut juga harus diperhatikan. Agar biaya tersebut  dapat terealisasi dengan baik, maka pihak manajemen perlu mengetahui jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu-satuan produk dengan dasar pedoman dari biaya masa lalu.
Didalam pengendalian biaya pada akuntansi biaya diperlukan patokan atau standar sebagai dasar yang dipakai sebagai tolok ukur pengendalian. Biaya yang digunakan sebagai tolok ukur pengendalian ini disebut biaya standar. Biaya standar digunakan untuk menghitung selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya. Kemudian selisih antara biaya standar dan biaya sesungguhnya tersebut disajikan kepada manajemen untuk dipakai sebagai dasar penentuan harga pokok sebab selisih yang digunakan untuk mengetahui seberapa efisiensi dan seberapa besar penyimpangan dalam menerapkan sistem biaya standar dalam mengendalikan biaya produksinya.
Dari permasalahan yang telah di uraikan diatas maka kami selaku penulis sangat tertarik mendalami Sistem Biaya Standar dan menjadikannya Judul Makalah Kelompok Kami.

1.2    Rumusan Masalah

1.      Apa Pengertian, Manfaat, dan Kelemahan Sistem Biaya Standar?
2.      Bagaimana Penyusunan BBB, BTK dan BOP Standar?
3.      Bagaimana Perhitungan Selisih BBB, BTK dan BOP?
4.      Bagaimana Jurnal Pencatatan BBB, BTK dan BOP?
5.      Bagaimana Perlakuan Selisih dan Penyajian Selisih di Dalam Laporan Keuangan Perusahaan?

1.3    Tujuan

1.      Agar Memahami Pengertian, Manfaat, dan Kelemahan Sistem Biaya Standar
2.      Agar Mengetahui Penyusunan BBB, BTK dan BOP Standar
3.      Agar Mengetahui Perhitungan Selisih BBB, BTK dan BOP
4.      Agar Mengetahui Jurnal Pencatatan BBB, BTK dan BOP
5.      Agar Mengetahui Bagaimana Perlakuan Selisih dan Penyajian Selisih di Dalam Laporan Keuangan Perusahaan






BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian, Manfaat, dan Kelemahan Biaya Standar
       2.1.1  Pengertian Biaya Standar
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.
Secara umum biaya didefinisikan sebagai sumber daya ekonomis yang dikorbankan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu, tetapi di dalam suatu pengambilan keputusan yang berbeda.

·         Menurut Mulyadi (2007;387)
"Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu dibawah asumsi kegiatan ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu."
·         Menurut Carter Usry (2005;153)
"Biaya Standar adalah biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau sejumlah tertentu produk selama satu periode tertentu.
Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Jika biaya standar ditentukan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan pekerjaannya dengan efektif, karena telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.

Prosedur Penentuan Biaya Standar
Dalam prosedur penentuan biaya standar menurut Mulyadi (1991,419) biaya standar tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar, dan biaya overhead pabrik standar.

A.      Biaya Bahan Baku Standar ( standard raw material cost)
Adalah biaya bahan baku yang seharusnya terjadi untuk membuat satu satuan produk tertentu, yang terdiri dari dua komponen, yaitu :

Harga bahan baku standar (standard raw material price), terdiri atas :
Ø  Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik tertentu atau lebih dikenal dengan nama kuantitas standar.
Ø  Harga persatuan perfisik tersebut, atau disebut pula harga standar yang berupa:
·         Harga yang diperkirakan akan berlaku dimasa yang akan datang.
·         Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar.
·         Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.

Kuantitas bahan baku standar (standard raw material quantity)
       Kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan dengan menggunakan :
1.      Penyelidikan teknis
2.      Analisis catatan masa lalu dalam bentuk :
·         Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan yang sama dalam periode tertentu dimasa lalu.
·         Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk dalam pelaksanaan yang paling baik dan yang paling buruk dimasa lalu.
·         Menghitung rata-rata dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik.

B.       Biaya Tenaga Kerja standar (Standar direct labor cost)
Adalah biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) yang seharusnya terjadi untuk membuat satu satuan poduk tertentu.Seperti halnya dengan biaya bahan baku standar,biaya tenaga kerja terdiri dari dua unsur : jam tenaga kerja standar dan tarif upah standar.

Jam tenaga kerja standar
Syarat mutlak berlakunya jam tenaga kerja standar adalah :
1.      Tata letak pabrik (plant layout) yang efisien dengan peralatan yang modern sehingga dapat dilakukan produksi yang maksimum dengan biaya yang minimum.
2.      Pembelian bahan baku direncanakan dengan baik, sehingga tersedia pada saat dibutuhkan untuk produksi.
3.      Standarisasi  kerja  karyawan  dan  metode – metode  kerja  dengan instruksi – instruksi dan latihan yang cukup bagi karyawan, sehingga proses produksi dapat dilakukan dibawah kondisi yang baik.
Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara :
1.      Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga pokok (cost sheet)  periode yang lalu.
2.      Membuat tes-run operasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan.
3.      Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan  dibawah keadaan nyata yang diharapkan.

Tarif Upah Standar
Penentuan tarif upah standar memerlukan pengetahuan mengenai     kegiatan yang dijalankan, tingkat kecepatan tenaga kerja yang diperlukan dan rata-rata terif upah perjam yang dibayar.

Tarif Upah Standar dapat ditentukan dengan cara :
1.      Perjanjian dengan organisasi karyawan.
2.      Data upah masa lalu, yang dapat dijadikan sebagai upah standar adalah: rata-rata hitung, rata-rata tertimbang atau median dari upah karyawan masa lalu.
3.      Penghitungan tarif upah karyawan masa lalu dalam keadaan operasi normal.

C.   Biaya Overhead Pabrik Standar (standar overhead rate)
Biaya Overhead Pabrik Standar ini terdiri dari :
1.      Jam (kuantitas) standar
2.      Harga (tarif) standar, terlebih dahulu harus ditetapkan berapa besarnya biaya tetap dan biaya variabel sebagai standar. Standar untuk biaya overhead pabrik menggunakan fleksibel budget.

2.1.2  Manfaat Sistem Biaya Standar
1.    Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya.
2.    Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
3.    Sistem biaya standar menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dan biaya standar.

2.1.3  Kelebihan dan Kelemahan Sistem Biaya Standar
Kelebihan Sistem Biaya Standar :

1.      Memungkinkan reduksi biaya produk
2.      Meningkatkan pengendalian biaya dan evaluasi kerja
3.      Informasi yang lebih baik bagi perencanaan
Kelemahan Sistem Biaya Standar :
1.      Terlalu menekan pada moral
2.      Laporan biaya standar tidak tepat waktu
3.      Insentif pembentukan persediaan
4.      Varian laba favorable dapat saja salah diinterprestasikan
5.      Penekanan pada standar mungkin mengabaikan objek yang penting

2.2  Penyusunan BBB, BTK dan BOP Standar
CONTOH  SOAL

CV.  CAHAYA MENTARI  yang berproduksi dengan 2 jenis bahan baku dan memiliki 2 dept. produksi dimana Bahan Baku hanya dipakai pada Dept. I dan BOP pada Dept. II.  Biaya standar untuk menentukan biaya produksi, berdasarkan data-data sebagai berikut  :
a.  Harga bahan distandarkan Rp. 100,-/kg untuk bahan A dan Rp. 400,-/kg untuk bahan B ditambah biaya penanganan masing-masing 10 %.  Untuk membuat satu unit produk jadi diperlukan 2,5 kg bahan A dan 2 kg bahan B.
b.  Jumlah tenaga kerja yang menangani langsung produksi adalah 40 orang di Dept. I dan 100 orang di Dept. II, dimana diperkirakan tiap pekerja bisa bekerja efektif 35 jam / minggu.  Upah dan gaji total per minggu Dept. I  Rp. 280.000 dan Dept. II  Rp. 875.000,- ditambah 20 % sebagai cadangan premi lembur dan premi lain-lain.  Dalam Dept. I  bahan diolah selama 2,5 jam dan dalam Dept. II selama 2 jam.
c.  Kapasitas normal produksi adalah 1.000 unit ( 100 % ) atau 4.000 jam mesin dengan batas terendah produksi 80 % dan kapasitas penuh 120 %.  BOP yang terdiri dari overhead tetap dan variabel pada kapasitas normal adalah :
                                                     Variabel              Tetap
            Upah pegawai             Rp.  320.000              
            Bahan pembantu         Rp.  140.000              
            Lain-lain                      Rp.    20.000              
            Penyusutan Mesin                             Rp.  190.000
            Listrik                                                Rp.    50.000
            Pemeliharaan, dll                               Rp.    80.000  +
                                                Rp.  480.000   Rp.  320.000
Dari data-data tersebut diminta untuk menyusun biaya standar per unit produk jadi dan fleksible budget untuk BOP pada kapasitas 80 %, 100 %, 120 %
JAWABAN  :
v  Penyusunan Biaya Standar Bahan Baku per Unit Produk  :
                                                            Bahan  A                     Bahan  B
1.  Harga bahan per unit (kg)              Rp.  100,-                    Rp.  400,-
2.  Biaya penanganan bahan                  10 %                              10 %
3.  Kebutuhan bahan                             2,5  kg                           2  kg
4.  Harga standar bahan per kg           Rp.  110,-                    Rp.  440,-  *)
5.  Biaya standar bahan                       Rp.  275,-  **)                Rp. 1.100,-
6.  Biaya standar bahan baku 
     (Rp. 275,-  +  Rp 1.100,- ) =  Rp. 1.375,-
v  Penyusunan Biaya Standar Upah Langsung per Unit Produk  :
                                                                             Dept.  I                       Dept.  II
1.  Tenaga Kerja                                                       40                              100
2.  Jam kerja per minggu / orang                              35                               35
3.  Jumlah jam kerja / minggu  (1 x 2)                1.400                              3.500
4.  Jumlah biaya per minggu                           Rp. 280.000,-              Rp. 875.000,-
5.  Biaya per jam  (4 : 3)                                      Rp. 200,-                     Rp. 250,-
6.  Cadangan premi 20 %                                    Rp.   40,-                     Rp.   50,-
7.  Biaya per jam total (5 + 6)                             Rp. 240,-                     Rp. 300,-
8.  Kebutuhan jam kerja                                           2,5                                2
9.  Biaya standar upah
     (2,5 x Rp. 240) + (2 x 300) = Rp. 1.200,-/unit


v  Penyusunan Biaya Standar Overhead Pabrik per Unit Produk  :
Jenis Biaya
80 %
100 %
120 %
Total (Rp.)
Per jam (Rp.)
Total (Rp.)
Per jam (Rp.)
Total (Rp.)
Per jam (Rp.)
Biaya variabel :
Upah pengawas
Bahan. pembantu
Lain-lain

256.000
112.000
  16.000

80
35
  5

320.000
140.000
  20.000

80
35
  5

384.000
168.000
  24.000

80
35
  5

384.000
120
480.000
120
576.000
120
Biaya Tetap :
Peny. mesin
Listrik
Pemeliharaan

190.000
  50.000
  80.000




190.000
  50.000
  80.000


190.000
  50.000
  80.000


320.000

320.000

320.000

Jumlah Biaya
704.000

800.000

896.000


Biaya standar overhead pabrik dibuat pada kapasitas normal dimana :
                       

                                                  
Overhead Standar / jam  =  Rp. 120  +  Rp. 80  =  Rp.  200 
Biaya overhead pabrik  =  Rp. 200  x  4  =  Rp. 800,-

v  Biaya Standar Produksi per unit :
            Bahan Baku                            Rp. 1.375,-
            Upah Langsung                       Rp. 1.200,-
            Overhead Pabrik                     Rp.    800,-
                Biaya Produksi Standar      Rp. 3.375,- / unit
2.3  Perhitungan Selisih BBB, BTK dan BOP Standar
Terdapat 3 model mencari selisih BBB, BTK dan BOP Standar :
1.      Model satu selisih (the one-way model)


St   =  (HSt x KSt) – (HS x KS)
 
 


Dimana :
St         =  selisih total
HSt      =  harga standar
KSt      =  kuantitas standar
HS       =  harga sesungguhnya
KS       =  kuantitas sesungguhnya

2.      Model dua selisih (the two-way model)
Terdapat dua selisih;Selisih harga dan Selisih kuantitas atau efisiensi.


Selisih Harga       (SH)            = (HSt – HS) x KS
Selisih Kuantitas (SK)            = (KSt – KS) x HSt

 
 



Dimana:
SH  = Selisih Harga                       SK  = Selisih Kuantitas/Efesiensi
HSt = Harga Standard                    KSt = Kuantitas Standard
HS  = Harga Sesungguhnya            KS  = Kuantitas Sesungguhnya

3.      Model tiga selisih (the three-way model)
Terdiri dari 3 selisih; selisih harga, selisih kuantitas, dan selisih harga/kuantitas.
Terdiri 3 jenis hubungan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya.
a.       Harga dan kuantitas standar lebih tinggi atau rendah dari harga dan kuantitas sesungguhnya.


SH     =  (HSt – HS) x KSt
SK     =  (KSt – KS) x HSt
SHK  =  (HSt – HS) x (KSt – KS)

 
 





b.      Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya,  namun kuantitas standar lebih tinggi kuantitas sesungguhnya.


SH    =  (HSt – HS) x KS
SK    =  (KSt – KS) x HSt

 
 




c.       Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya,  namun kuantitas standar lebih rendah kuantitas sesungguhnya.


SH    =  (HSt – HS) x KSt
SK    =  (KSt – KS) x HS

 
 




2.4  Jurnal Pencatatan BBB, BTK dan BOP Standar
       Aliran Biaya Standar:
1.
  Pencatatan BBB
BDP – BBB
                                       xxx
           Persediaan BB                                                             xxx

2.Pencatatan BTKL
BDP – BTKL
                                     xxx
           Gaji dan Upah                                                  xxx

3. Pencatatan BOP – Metode 1
BOP Sesungguhnya
                           xxx
          Berbagai rekening dikredit                               xxx
BDP – BOP
                                       xxx
           BOP Sesungguhnya                                         xxx

Pencatatan BOP – Metode 2
BOP Sesungguhnya
                           xxx
            Berbagai rekening dikredit                            xxx
BDP – BOP
                                       xxx
            BOP yang dibebankan                                    xxx
BOP yang dibebankan
                       xxx
            BOP Sesungguhnya                                        xxx

4.Pencatatan HP produk jadi
Persediaan produk jadi
                      xxx
            BDP – BBB                                                    xxx
            BDP – BTK                                                    xxx
            BDP – BOP                                                    xxx

5.Pencatatan HP produk dalam proses
Persediaan produk dalam proses
        xxx
            BDP – BBB                                                    xxx
            BDP – BTK                                                    xxx
            BDP – BOP                                                    xxx

6.Pencatatan HP produk yang dijual
Harga pokok penjualan
                      xxx
            Persediaan produk jadi                                   xxx

7.Pencatatan selisih biaya
Selisih BB
Selisih harga BB
                                xxx
selisih kuantitas BB
                           xxx
            BDP – BBB                                                    xxx

Selisih BTKL
Selisih Efisiensi upah
                         xxx
Selisih Tarif upah
                               xxx
            BDP – BTK                                                    xxx

Selisih BOP
BDP – BOP                                       xxx
BOP yang dibebankan                                                xxx

BOP Sesungguhnya                            xxx
Berbagai rekening yang dikredit                                 xxx

BOP yang dibebankan                        xxx
BOP Sesungguhnya                                                    xxx

Selisih Terkendalikan                          xxx
Selisih Volume                                    xxx
BOP Sesungguhnya                                                    xxx


2.5  Perlakuan Selisih dan Penyajian Selisih di Dalam Laporan Keuangan Perusahaan
CONTOH  SOAL

PT. CAHAYA MENTARI pada tahun 2010 memproduksi produk jadi sebanyak 120.000 unit. Bahan baku yang dibeli dari pemasok sebanyak 750.000 kg, sedangkan yang digunakan dalam proses produksi sebanyak 700.000 kg.
Dalam menghasilkan produk, ditetapkan standar kuantitas bahan baku sebanyak 6 kg / unit dengan standar harga Rp. 2.150,- / kg, lalu ditentukan pula standar efisiensi tenaga kerja langsung 3 jam / unit dengan standar tarif upah Rp. 2.400,- / jam . Namun kenyataan yang terjadi, harga bahan baku sesungguhnya hanya Rp. 2.100,- / kg dengan jumlah jam tenaga kerja sesungguhnya selama 365.000 jam dengan tarif Rp. 2.500, / jam.

Diminta  Carilah  :
1.  Selisih harga bahan baku.
2.  Selisih kuantitas bahan baku.
3.  Selisih efisiensi tenaga kerja langsung.
4.  Selisih Tarif tenaga kerja langsung
5.  Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar serta pengalokasian selisih gaji dan upah dengan mengabaikan pajak atas gaji dan upah.

PENYELESAIAN  :

1.  Selisih Harga Bahan Baku :
     Selisih Harga    =   ( Harga Ssg – Harga Std )  x  Kuantitas Ssg
                            =   ( Rp. 2.100  –  Rp. 2.150 )  x  750.000
                            =   Rp. 37.500.000,-   ( Laba )

2.  Selisih Kuantitas Bahan Baku :
     Selisih Kuantitas    =   [ Kuantitas Ssg – Kuantitas Std yang ditetapkan]   Harga Std
                                    =   [ 700.000  –  ( 6  x 120.000 ) ]  x  Rp. 2.150
                                    =   Rp. 43.000.000   ( Laba )  

3.  Selisih Efisiensi Jam Tenaga Kerja Langsung :
     Selisih Jam Kerja    =  [ Jam kerja Ssg – Jam kerja Std yang ditetapkan ] x Tarif upah Std
                                    =  [ 365.000  –  ( 3  x 120.000 ) ]  x  Rp. 2.400
                                    =  Rp. 12.000.000,-  ( Rugi )  

4.  Selisih Tarif  Upah Tenaga Kerja Langsung :
     Selisih Tarif Upah =  [ Tarif upah Ssg – Tarif upah Std ]  x  Jam kerja Ssg
                                    =  [ Rp. 2.500 – Rp. 2.400 ]  x  365.000
                                    =  Rp. 36.500.000,-  ( Rugi )

5.  Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar :
Gaji dan upah  ( 2.500 x 365.000)                  Rp.  912.500.000,-      
          Berbagai perkiraan hutang                                                  Rp. 912.500.000,-
Ø  Jurnal untuk mengalokasikan gaji dan upah serta selisih-selisihnya :

Barang dalam proses ( 360.000 x 2.400 )       Rp. 864.000.000,-       
Selisih efisiensi TK langsung                          Rp.   12.000.000,-       
Selisih tarif  TL langsung                                Rp.   36.500.000,-       
                        Gaji dan upah                                                        Rp. 912.500.000,-





BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
     Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.
Secara umum biaya didefinisikan sebagai sumber daya ekonomis yang dikorbankan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu, tetapi di dalam suatu pengambilan keputusan yang berbeda.
Dalam prosedur penentuan biaya standar menurut Mulyadi (1991,419) biaya standar tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar, dan biaya overhead pabrik standar.

a.       Biaya Bahan Baku Standar ( standard raw material cost)
b.      Biaya Tenaga Kerja standar (Standar direct labor cost)
c.       Biaya Overhead Pabrik Standar (standar overhead rate)

3.2  Saran
                   Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan karenanya kritk serta saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi terciptanya makalah yang sempurna dikemudian hari dan dapat menjadi acuan dalam penulisan makalah makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
pksm.mercubuana.ac.id/new/.../files.../93004-11-155255308450.doc
Drs. Mulyadi, M.Sc. Akuntansi Biaya. Edisi ke 5. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta: UPP – STIM YKPN, 2009

3 komentar:

  1. assalamualaikum. mba saya ko bingung ya mba yang 360.000 itu yang pas di jurnal nomor 5 dapetnya dari mana mba? bisa tolong dijabarkan? terimakasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. pada jurnal nomor 5 365.000 didapat dari soal yaitu jumlah jam tenaga kerja sesungguhnya karena untuk menentukan gaji & upah maka tarif dikalikan dengan Jam tenaga kerja sesungguhnya....

      Hapus
  2. untuk biaya penyusunan overhead pabrik, itu 80, 35 dan 5 didapat darimana ya?

    dan untuk penghitungan overhead pabrik itu hasilnya ko 800 didapat darimana ya, soalnya ketutup sama gambar, terimakasih.

    BalasHapus

Makalah Manajemen Keuangan Isu Lanjutan

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya kepada kami sehingga kami dapat ...